Advertisement
 |
Tim Tekno Liputan6.com berpeluang menjajal performa pemindai sidik jari ini saat mengunjungi gelaran Mobile World Congress (MWC) 2017 Shanghai. Kita pernah mencoba berbagai kali teknologi yang baru dibenamkan pada suatu perangkat purwarupa.
Hasilnya, kita terbukti bisa membuka device lumayan dengan menyentuh area layar yang ditujukan untuk membaca sidik jari.
Prosesnya pun mudah serta sederhana. Kita hanya butuh mendaftarkan sidik jari yang ingin dipakai pada perangkat, lalu menggunakannya untuk membuka layar. Tetapi dalam berbagai peluang, perangkat membutuhkan waktu lumayan lama untuk membaca sidik jari kami.
Pada peluang lain, kita juga menyaksikan demonstrasi pemindai sidik jari yang diletakkan di tahap belakang bodi. Sama semacam pemindai sidik jari pada layar, ada area yang terbukti ditampilan khusus untuk membaca sidik jari.
Demo itu diperbuat dengan kondisi perangkat dibenamkan dalam air. Walau tetap diletakkan pada area terbatas, pekegunaaanan teknologi ini bukan tidak mungkin bisa dibutuhas.
Hal itu diutarakan oleh Innovation Product Manager Vivo, Jay Hong, saat memkabarhukan keberadaan teknologi ini di depan publik. Menurutnya, terobosan ini memungkinkan pemindai sidik jari dibenamkan di tahap layar mana saja.
"Sebab mekegunaaankan teknologi ultrasonik, kegunaaan pemindai sidik jari ini juga bisa dibutuhas ke berbagai kegunaaan lain, tidak sekadar membuka perangkat," ujarnya saat memkabarhukan teknologi Under Display.
Sekadar informasi, Under Display dirancang berdasarkan teknologi sensor pemindai sidik jari milik Qualcomm. Mekegunaaankan ultrasonik, teknologi ini memungkinkan sensor menembus layar OLED guna mengetahuii sidik jari pemakai.
Sumber : http://m.liputan6.com/tekno/read/3008040/menjajal-teknologi-pemindai-sidik-jari-pada-layar-smartphone-vivo
Advertisement
